saat dimana saya mulai merasakan rindunya suasana rumah, rindu akan panggilan mendadak dari mama (hahaha) rindu disuruh memberi makan merry (hewan peliharaan saya) rindu akan pelukan mama dan papa. rindu masakan mama, rindu masakan batak. rindu berantem dengan abang tetapi 2 menit kemudian udah saling kode untuk berdamai hahaha. rindu suasana hiruk pikuk Medan tentunya. rindu akan keluarga juga disana. rindu opung juga, rindu teman-teman sepermainan juga tentunya. kumenangis didalam lantunan lagu-lagu yang terputar secara tidak sengaja. disini saya sendiri berjuang, dan hanya bisa bertemu dengan mereka melalui suara (telephone) maupun videocall. dibulan Natal tahun ini, aku akan menjalaninya seorang diri, dengan teman-teman baru, yang belum tentu menerimaku seperti kalian diMedan. beradaptasi mulai dari nol, dan mencoba untuk menaikkan tingkat adaptasi tersebut. malam tahun baru yang biasanya ramai akan nasihat, nyanyian kidung Kristus, pelukan hangat orangtua, abang dan saudara, canda gurau, serta berangkat mengelilingi kota Medan guna menyambut tahun yang baru. tapi tahun ini, semua itu akan kulakukan sendiri, dan hanya mendengar nasihat papa mama melalui telephone ataupun videocall. aku berjanji ma, pa, bro, akan menjadi berguna bagi kalian nantinya dimasa depan. tulisan ini aku buat dengan linangan air mata. mungkin terlihat cengeng, terlihat lemah. tetapi aku kuat dan siap menjalani ini semua. karena ini semua adalah pilihanku.
Selamat menjelang natal papa, mama, bang Endo
salam hangat dari aku, di Surakarta
-Frido Paulus Simbolon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar